Value Stock VS Growth Stock

Sudah pernah dengar istilah value stock dan growth stock?

Value stock (atau lebih dikenal dengan saham nilai) dan growth stock (atau lebih dikenal dengan saham bertumbuh) adalah dua pengelompokkan jenis saham yang umum dilakukan oleh investor.

Meski kedua jenis saham ini sama-sama bisa mendatangkan keuntungan, namun keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda atau bisa dikatakan hampir bertolak belakang satu dengan yang lain.

Mau tahu apa saja ciri-ciri dan perbedaan dari value stock dan growth stock?
Mari simak penjelasan berikut ini.

1. Definisi

Value stock bisa diartikan secara sederhana sebagai saham nilai atau saham perusahaan yang diperdagangkan dengan harga di bawah dari nilai perusahaan.

Sedangkan growth stock adalah saham pertumbuhan atau saham-saham perusahaan yang dipercaya memiliki potensi kinerja fundamental (khususnya fundamental keuangannya) yang unggul atau bertumbuh di masa depan.

2. Ukuran Perusahaan

Value stock umumnya identik dengan perusahaan-perusahaan (yang market capitalization-nya) besar, dengan kinerja fundamental keuangannya yang sehat dan stabil.

Di sisi lain, growth stock identik dengan perusahaan-perusahaan (yang market capitalization-nya) kecil yang punya potensi bertumbuh di masa depan.

3. Volatilitas Harga Saham

Karena identik dengan perusahaan-perusahaan besar dengan kinerja keuangan yang sehat dan stabil, maka umumnya perubahan harga saham value stock tidak terlalu volatil.

Mengingat kualitas kinerja fundamental perusahaannya yang relatif sehat dan stabil, maka biasanya penurunan harga pada value stock cenderung terbatas.

Lain halnya dengan value stock, growth stock yang identik dengan perusahaan-perusahaan kecil, punya kecenderungan pergerakan harga sahamnya volatil.

Ketika target pertumbuhan kinerja fundamental keuangan perusahaan tidak tercapai, maka harga kelompok saham ini cenderung mudah turun dengan cukup ekstrem.
Demikian juga sebaliknya, apabila kinerja fundamental keuangan perusahaan tercapai, cenderung harga sahamnya diapresiasi berlebihan sehingga naik dengan ekstrem juga.

4. Dividen

Saham perusahaan dari kelompok value stock relatif rutin membagikan dividen dari hasil usahanya yang stabil.

Namun growth stock memiliki kecenderungan jarang membagikan dividen, karena kebanyakan dividen lebih sering ditahan untuk keperluan ekspansi perusahaan.

5. Valuasi

Umumnya value stock ditandai dengan valuasi Price Earning Ratio (PER) yang rendah.
Sedangkan growth stock justru dicirikan dengan valuasi PER nya yang tinggi.

Ciri-ciri atau kriteria di atas terkadang tidak harus sepenuhnya dimiliki oleh masing-masing kelompok jenis saham.

Bisa jadi sebuah saham perusahaan value stock harga sahamnya volatil, hanya karena sentimen pesimisme atau optimisme yang berlebihan dari para pelaku pasar.

Bisa jadi sebuah saham perusahaan yang growth stock, di waktu yang bersamaan juga sedang dijual pada harga yang lebih rendah dari nilainya (value stock).

Atau bisa saja, meskipun perusahaannya kecil dan lebih tergolong sebagai perusahaan growth stock, namun perusahaan memiliki komitmen rajin membagikan dividen layaknya saham perusahaan value stock.

Sebuah growth stock bisa sekaligus memenuhi kriteria value stock, begitupun sebaliknya.