“Buy…buy…buy..” Bye-bye 👋👋

Beberapa sensasi yang dirasakan orang ketika awal pertama kali trading saham adalah “deg-deg” an dan terkadang resah gelisah menanti, apakah untung atau rugi dari hasil trading sahamnya.

Salah satu “penyakit” yang juga umumnya dialami oleh para pemula ketika trading saham adalah tergesa-gesa menekan tombul “BUY”.

Reaksi ini semakin menjadi, apalagi ketika dipicu sedang terjadi rally kenaikan harga saham, dan para trader takut kuatir ketinggalan momentum.

Semakin tinggi dan cepat naik harga sahamnya, semakin euforia dan lebih berani menggunakan dana dalam jumlah besar.
Bahkan ekstrimnya sampai ada yang berutang atau menggunakan dana kebutuhan pokok untuk trading.

Namun, di saat harga mengalami perubahan arah, berbalik menurun, para trader justru ragu menutup posisinya.
Bahkan meski dalam keadaan masih untung, banyak trader yang enggan menutup posisinya, karena berharap harga saham akan naik lagi.

Lalu sampai akhirnya, trader pun menyesal ketika harganya turun bahkan lebih rendah dari harga belinya.

Itu kalau kondisi harga sahamnya naik…
Bagaimana kalau kondisi pergerakan harganya sudah bergerak turun sedari awal membeli?

Sebenarnya reaksinya tidak jauh berbeda juga.
Ketika harga saham bergerak turun, banyak trader yang juga “tidak rela” melepaskan sahamnya.
Banyak yang menanti sambil berharap dan berdoa supaya harga sahamnya naik lagi.
Sampai akhirnya baru menyesal kemudian ketika sudah terlambat tersadar bahwa kerugiannya sudah cukup besar.

Mudah tekan tombol “Buy”, tapi sulit tekan tombol “Sell”.

Jangan “buy…buy…buy…” sampai akhirnya “bye-bye”.
Jangan hanya bisa “beli”, tapi tidak mengerti merealisasikan keuntungan (apalagi meminimalisir kerugian), sampai akhirnya Anda harus mengucapkan “selamat tinggal” pada modal trading Anda (atau buruknya lagi karier trading Anda).

Kerugian di pasar modal bukan suatu hal yang bisa dihindari, tapi bisa dikelola dan diminimalisir.

Salah satu cara meminimalisir kerugian adalah dengan cara mengatur batas risiko kerugian atau sering dikenal dengan istilah management risk.
Management risk juga merupakan suatu bagian dari perencanaan atau trading plan.

Dengan trading plan yang jelas, seorang trader bisa mengambil keputusan beli dan jual dengan mantap, karena sudah memiliki panduan action yang jelas.
Bahkan tidak hanya itu, termasuk juga panduan untuk meminimalisir kerugian apabila arah tradingnya tidak berjalan sesuai dengan harapan.