Cara Investasi Saham di Bank yang Berkualitas

investasi saham di bank

Menabung di bank merupakan hal yang biasa kita dengar, tapi apakah Anda sering mendengar orang membeli sebuah bank? Tentu saja kita bisa membeli bank, yaitu dengan investasi saham di bank.

Kalau Anda memperhatikan secara cermat, sebenarnya peluang kita untuk berbisnis bisa datang dari berbagai bidang dan sarana. Peluang bisnis selalu hadir bagi setiap orang yang berani mengambil kesempatan.

Pada saat ini, bisnis tidak harus selalu dimulai dari nol. Anda bisa mulai berbisnis dengan membeli saham perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan dari dividen saham.

Bank yang selama ini kita gunakan untuk menabung uang ternyata bisa dijadikan sarana berbisnis. Bank merupakan salah satu industri jasa keuangan yang pertumbuhannya sangat pesat di Indonesia. Oleh karena itu, bank dapat menjadi pilihan berinvestasi saham yang baik.

Investasi saham di bank pastinya memiliki tantangan. Ketika Anda tidak mengerti cara memilih bank tepat untuk investasi, maka Anda hanya memberi modal pada perusahaan yang terus merugikan Anda. Jadi, Anda harus mengetahui cara investasi saham di bank.

Kali ini saya akan menjelaskan cara memilih investasi saham di bank yang menghasilkan keuntungan bagi Anda. Saya harap penjelasan ini bisa menjadi sarana literasi dan edukasi mendasar serta memberi pandangan baru bagi Anda tentang investasi saham di bank.

Cara Menilai Bank yang Cocok untuk Investasi Saham

Inilah beberapa cara atau indikator yang dapat membantu Anda memilih bank yang tepat untuk investasi saham.

1. Investasi Saham di Bank yang Bagus berdasarkan Market Cap

Anda mungkin sering mendengar ujaran “Ada harga, ada barang”. Barang yang harganya mahal kemungkinan besar berpengaruh pada tingkat kualitasnya. Market capitalization (market cap) atau kapitalisasi pasar adalah harga keseluruhan dari suatu perusahaan yang harus dibayar seseorang jika ingin menguasai 100% kepemilikan perusahaan tersebut.

2. Investasi Saham di Bank yang Berkualitas berdasarkan Total Share

Kita dapat melakukan investasi saham di bank dengan melihat indikator total share agar tidak salah memilih bank yang berkualitas. Total share adalah jumlah kepemilikan saham suatu perusahaan yang dipegang oleh beberapa investor.

Jika total lembar saham bank dimiliki oleh banyaknya investor, maka bank tersebut lebih meyakinkan. Bank dengan banyaknya saham yang beredar membuktikan bahwa bank tersebut diminati oleh banyak investor.

3. Price to Book Value (PBV)

Price to book value digunakan untuk melihat mahal atau murahnya harga sebuah saham dengan membandingkan antara harga saham dengan nilai buku perusahaan.

4. Price to Earnings Ratio (PER)

Price to Earnings Ratio adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih suatu perusahaan. Apabila angka perbandingan harga saham dengan laba bersih mendekati angka nol, maka harga saham semakin dikatakan murah.

5. Net Interest Margin (NIM)

Net interest margin pada umumnya hanya digunakan di industri jasa keuangan, terutama bank. Net interest margin adalah perbandingan selisih bunga dari orang yang menabung di bank dengan orang yang meminjam uang di bank.

Jika angka perbandingan selisih bunga dari orang yang menabung dengan yang meminjam uang semakin jauh, maka ini menandakan semakin baiknya kualitas laba suatu bank.

6. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin ditujukan untuk melihat laba bersih suatu perusahaan. Semakin tinggi angka laba bersih, maka semakin menunjukkan bahwa perusahaan tersebut aman dan mampu menghadapi kenaikan harga barang-barang.

7. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital adequacy ratio adalah perbandingan kecukupan modal bank untuk mengatasi atau melunasi kemungkinan risiko kerugian. Berikut ini adalah cara perhitungan CAR:

Total Ekuitas / Total Aset * 100%

Secara aturan, minimal total capital adequacy ratio yang baik adalah 8 dan selebihnya semakin baik.

8. Total Debt > Net Income

Total debt sama dengan utang. Utang yang dimaksud adalah dana yang dihimpun bank dari masyarakat yang menabung karena pada akhirnya tabungan kita di bank akan dikembalikan ke kita. Jadi, total debt harus lebih kecil daripada net income.

9. Return on Equity (ROE)

Return on equity adalah pengembalian terhadap ekuitas modal. Semakin tinggi angka return on equity, maka semakin baik nilai keuntungannya. Return on equity yang kecil akan berbahaya bagi perusahaan.

Setelah mengetahui 9 hal fundamental dalam menganalisis perbankan di Indonesia, kini Anda harus mencari bank yang mampu memenuhi indikator di atas. Saat ini, terdapat 46 bank di Indonesia yang sahamnya bisa Anda beli.

Bank di Indonesia yang Paling Cocok untuk Investasi Saham

Berdasarkan berbagai indikator fundamental yang telah dijelaskan, 4 bank terbesar di Indonesia yang paling tepat untuk investasi saham Anda adalah Mandiri, BRI, BNI, dan BCA. 

Anda dapat menonton video di bawah ini untuk penjelasan lebih lengkapnya alasan keempat bank ini lebih unggul daripada bank lainnya. Saya juga sudah menjelaskan cara investasi saham di bank yang berkualitas pada video di bawah ini.

Jika ingin mempelajari berbagai hal tentang pengelolaan keuangan, Anda dapat menyaksikan video-video saya tentang investasi saham, trading forex, investasi reksa dana, properti, dan lain sebagainya di kanal YouTube saya.

Itulah cara-cara investasi saham di bank yang bisa membantu Anda. Jika Anda merasa bahwa artikel dan video-video saya bermanfaat, jangan pernah ragu untuk membagikannya ke orang lain. Mari kita tingkatkan kecerdasan finansial bangsa Indonesia! 

Anda dapat mendukung upaya edukasi finansial dari saya dengan menekan tombol like pada setiap video di YouTube channel saya.

Jangan lupa tekan tombol subscribe di YouTube channel saya supaya Anda mendapatkan notifikasi apabila terdapat video terbaru dari saya. Salam investasi untuk Indonesia!