Ada beragam instrumen investasi.
Dan tidak jarang setiap instrumen investasi memiliki ragam strategi investasinya masing-masing.
Namun ada 4 benang merah yang bisa diterapkan pada semua strategi investasi.
Penasaran apa saja 4 benang merah dari strategi investasi?
Check it out!
1. Selalu Sedia cash
Kesempatan investasi terkadang bisa datang kapan saja, di waktu yang tidak terduga
Menyediakan sejumlah dana cash yang bisa digunakan untuk memperoleh peluang emas berinvestasi di waktu yang tak terduga adalah keputusan yang bijak.
2. Mempertahankan (bukan Mengorbankan)
Pada kondisi krisis atau darurat, banyak investor mengorbankan portofolio investasinya untuk memenuhi kebutuhan yang tak terduga.
Alhasil, tidak jarang investor harus menjual aset mereka dalam kondisi rugi.
Padahal kemampuan untuk bisa tetap mempertahankan portofolio investasi adalah suatu hal yang penting
Bisa mempertahankan portofolio dan tetap terus berinvestasi dalam segala “musim”, tentunya akan memberi keunggulan tersendiri dan potensi imbal hasil yang lebih memuaskan di masa depan bagi investor.
3. Waktu
Sudah hukum alam bahwa segala sesuatunya butuh proses dan waktu untuk bertumbuh.
Demikian juga halnya dengan investasi.
Investasi yang baik memerlukan waktu untuk bertumbuh.
Anda tentunya tidak berpikir menanam biji mangga malam hari dan mengharapkan besok paginya sudah jadi tumbuh besar serta menghasilkan buah, bukan?
4. Pengetahuan dan Keterampilan (Strategi Investasi Pokok)
Jika ditanya, “instrumen investasi apa yang bagus?”
Maka sudah barang tentu setiap orang punya instrumen andalannya masing-masing.
Tapi mau sebagus dan seuntung apa pun suatu instrumen investasi, jika investornya tidak punya pengetahuan dan keterampilan cara mengelola instrumen investasinya tersebut, maka besar kemungkinan bukan memperoleh keuntungan, tapi justru malah rugi.
Instrumen investasi yang terlihat menguntungkan dan baik pun, bisa menjadi buruk dan merugikan jika investornya tidak punya pengetahuan dan keterampilan mengelolanya.
Sedangkan, instrumen investasi yang biasa-biasa saja atau buruk sekalipun, bisa menghasilkan imbal hasil yang lebih optimal apabila ada di tangan investor yang punya pengetahuan dan keterampilan mengelolanya.
Penting bagi seorang investor punya pengetahuan dan keterampilan mengelola instrumen investasi.