3 Langkah Awal Investasi

Investasi sudah menjadi kebutuhan manusia masa kini.
Betapa tidak, di mana dulu cukup dengan menabung seseorang bisa menjadi kaya raya, namun sekarang menabung uang dengan cara konvensional sulit untuk menjadikan Anda kaya raya atau pensiun tenang.
Sekarang menabung uang lebih banyak dijadikan alat bantu sekedar “memarkir” uang sementara waktu sebelum diinvestasikan, atau sarana menyimpan uang untuk kebutuhan jangka pendek saja.

Kalau Anda berpikir bahwa dengan memutuskan berinvestasi akan membuat Anda kaya raya dibandingkan menabung, ini tidak sepenuhnya benar.
Namun dengan upaya investasi bisa memberi Anda peluang lebih besar untuk bisa lebih kaya dibanding hanya menabung uang secara konvensional.

Ada 3 langkah awal yang umum perlu dilakukan sebelum memulai investasi, terlepas dari apa pun itu instrumen investasinya.
Mari simak langkah-langkah awal investasi berikut ini:

1. Dana Darurat (Langkah Awal Investasi Yang Nampak Tak Ada Hubungannya)

Dana darurat adalah hal yang mungkin terlihat tidak ada hubungannya dengan investasi.
Namun dampaknya baru akan terasa ketika ada kebutuhan darurat yang menyebabkan aset-aset investasi terganggu.

Seringkali terjadi, seorang investor harus menjual aset dalam kondisi darurat dengan harga yang rendah atau merugi, karena butuh dana segera.

Jadi, dana darurat memang terlihat tidak ada hubungannya dengan investasi.
Namun, dana darurat bisa menjadi penting, mengingat dana ini selain bisa digunakan khusus untuk kebutuhan darurat, bisa juga untuk melindungi (atau setidak-tidaknya memberi jeda waktu) investor agar tidak menjual aset dengan harga rendah dalam keadaan terdesak.

2. Pilih Instrumen Investasi

Ada banyak ragam pilihan instrumen investasi.
Namun mungkin tidak semua ragam pilihan instrumen investasi cocok bagi seorang investor.
Ada beragam faktor yang mempengaruhi kecocokan ini, seperti profil risiko, modal investasi, ketersediaan waktu untuk mengelola, dll.

Tapi terlepas dari segala keterbatasan dan ketersediaan, jangan paksakan diri memilih instrumen investasi yang tidak disukai untuk ditekuni dan dikelola.
Apalagi hanya sekedar ikut-ikutan berinvestasi pada suatu instrumen hanya karena melihat investor lainnya untung besar dari hasil instrumen tersebut.

Alih-alih memilih instrumen investasi hanya karena tergiur dengan hasil besar, lebih baik memilih instrumen investasi yang memang dirasa menarik bagi Anda.
Karena ketika memilih instrumen investasi yang menarik menurut Anda, maka akan memberi semangat tersendiri bagi Anda untuk mengelolanya.

Kalau pun di tengah perjalanan investasi menghadapi kendala, Anda masih tetap semangat dan berusaha belajar serta mencari solusi yang terbaik bagi investasi Anda, karena pada dasarnya Anda memang tertarik dengan instrumen tersebut.

3. Bekali Diri Dengan Ilmu Investasi

Last but not least, langkah yang paling umum (dan penting) dalam memulai investasi adalah belajar ilmu investasi supaya bisa mengelola instrumen investasi dengan baik.

Masih lebih banyak cerita tentang investor yang berhasil dari hasil investasinya karena sebelumnya sudah berbekal ilmu, dibandingkan cerita investor yang berhasil hanya karena untung-untungan tanpa belajar.

Berhasil dalam jangka panjang karena sudah berbekal ilmu sehingga bisa meraih untung — yang walaupun biasa-biasa saja — masih lebih bernilai dibandingkan hanya berhasil untung besar karena untung-untungan namun hanya sesekali.

Bekal ilmu bagi investor diharapkan bisa membantu investor untuk selalu mengambil keputusan secara rasional, bukan sembarangan apalagi sekedar untung-untungan.