Cara Beli Saham Tepat Waktu

cara beli saham

Cara beli saham tepat waktu merupakan hal ingin diketahui dan dilakukan oleh semua trader. Ketika kita membeli sesuatu, pasti kita berharap mendapatkan harga yang paling murah. Sebaliknya, kita ingin menjual sesuatu dengan harga yang paling mahal.

Hal tersebut menunjukkan bahwa kita menginginkan sesuatu yang bersifat presisi atau ketepatan. Presisi dapat dilihat, baik berdasarkan waktu maupun harga. Dalam dunia trading (jual beli) saham, ketepatan harga jual dan beli membutuhkan ketepatan waktu.

Seiring dengan perkembangan waktu, banyak orang yang mencari cara atau metode untuk jual dan beli saham tepat waktu. Sebelum Anda berusaha mencari cara beli saham tepat waktu, saya harus menjelaskan kenyataannya.

Selama kurang lebih 15 tahun pengalaman saya pada trading (jual beli) saham, harus saya akui bahwa tidak ada alat atau metode yang benar-benar bisa menunjukkan ketepatan waktu dan harga pada saham. Namun, ada banyak cara yang bisa dilakukan kalau Anda memiliki toleransi dalam menentukan waktu dan harga yang terkadang tidak selalu tepat.

Pesan pertama saya adalah jangan pernah mempercayakan keuntungan dan kerugian atas transaksi saham Anda dengan alat tertentu yang ditawarkan berbagai pihak dengan jaminan menjanjikan. 

Jika ada pihak yang menawarkan dan menjanjikan Anda dengan alat untuk mengetahui cara beli saham tepat waktu, maka ketahuilah bahwa hal tersebut tidak akan pernah ada.

Ketika Anda bertanya cara beli saham tepat waktu dengan harga yang tepat, saya dapat menjelaskan 2 indikator yang bisa membantu. Indikator dalam membeli saham ini disebut leading dan lagging. Apa yang dimaksud dengan leading dan lagging indicator?

Cara Beli Saham Tepat Waktu dengan Leading dan Lagging Indicators

Indikator utama yang harus Anda ketahui ketika membahas cara beli saham adalah leading dan lagging.

Leading indicator adalah sebuah sinyal sebelum munculnya kejadian pada trading saham, sedangkan lagging indicator adalah sinyal setelah berlalunya kejadian. Setelah memahami penjelasan saya, Anda mungkin berpikir bahwa leading indicator lebih berguna beli saham tepat waktu daripada lagging indicator.

Banyak orang yang menganggap sinyal yang baru muncul setelah kejadian (lagging indicator) adalah sia-sia dan tidak berarti. Padahal, anggapan tersebut belum tentu benar.

Berbicara tentang leading indicator, kita bisa saja menemukan risiko sinyal yang muncul terlalu dini menjadi sinyal yang eror. Misalnya, terjadi gempa dan indikatornya memperkirakan adanya potensi tsunami. Ternyata setelah itu tidak terjadi tsunami.

Menggunakan Indikator Sesuai Kebutuhan Beli Saham Anda

Hal utama yang perlu Anda ketahui adalah konsekuensi dari kedua indikator ini. Selama ini, banyak orang yang belajar trading hanya fokus pada alat tanpa melihat kelemahan metodenya. Saya harus menegaskan bahwa tidak ada indikator yang mutlak benar atau salah.

Anda bisa memilih indikator ini dan menyesuaikannya dengan skenario trading Anda (trading plan).

Jika Anda ingin melakukan trading dengan memanfaatkan perubahan trend yang singkat, maka indikator yang cocok adalah leading. Sebaliknya, lagging indicator akan bermanfaat jika Anda ingin membeli saham dengan perubahan trend yang panjang.

Cara Beli Saham Tepat Waktu dengan Indikator Smart Moving Average

Sebenarnya, indikator leading dan lagging bisa muncul bersamaan dari sebuah indikator yang disebut simple moving average (SMA) atau moving average (MA). Hal ini tergantung pada cara kita membaca indikator tersebut. Leading indicator pada SMA terjadi ketika garis SMA dijadikan sebagai support dan resistance.

Saya akan berikan contoh leading indicator pada SMA yang mudah dipahami. Misalnya, saya mengambil SMA 20. Artinya, garis SMA yang terbentuk dari harga penutupan saham tersebut selama 20 hari. 

Bila garis grafik berada di atas harga saham kita, maka disebut target jual (resistance). Jika ada di bawah kita, maka disebut target beli atau support

Garis SMA ini disebut leading indicator karena memberikan sinyal atau acuan kepada kita untuk mengambil keputusan jual beli saham secepat mungkin. Bahkan, memberikan sinyal sebelum pergerakan saham yang belum terjadi di waktu yang akan datang.

Garis SMA 20 juga bisa menjadi lagging indicator saat terjadi persilangan antargaris. Harga sahamnya dijadikan sebagai sinyal jual atau beli.

Saat terlihat pergerakan garis dari bawah ke atas hingga menembus SMA 20, dapat diartikan terjadinya penguatan harga dalam kurun waktu 20 hari. Kondisi ini termasuk lagging indicator karena kenaikan harga terlihat lebih dulu sesudah penembusan garis SMA pada harga.

Indikator-indikator yang telah saya jelaskan adalah metode paling dasar dalam memahami analisa teknikal saham. Sekali lagi saya tekankan, tidak ada indikator yang pasti dan selalu benar, terutama ketika kita membahas cara beli saham.

Pembahasan tentang cara beli saham tepat waktu sebenarnya sudah saya jelaskan pada salah satu video di kanal YouTube saya. Jika Anda ingin memahami lebih dalam cara beli saham tepat waktu, jangan lewatkan video di bawah ini.

Saya harap indikator yang telah dijelaskan mampu menjawab pertanyaan Anda tentang cara beli saham tepat waktu. Anda mempelajari cara jitu jual dan beli atau trading saham hanya dengan menonton video-video di kanal Youtube saya.

Anda bebas bertanya di kolom komentar pada video-video di YouTube channel saya. Jangan lupa like dan subscribe YouTube channel saya. Salam investasi untuk Indonesia!