Cara Pilih Saham untuk Trading

indeks harga saham gabungan

Saya sering mendapatkan pertanyaan cara pilih saham untuk trading karena mereka bingung memilih dari 700-an saham yang ada. Berdasarkan pengalaman investasi saham yang saya lakukan, tidak semua saham bagus dan cocok untuk trading.

Sebelum mengetahui cara pilih saham untuk trading, Anda perlu mengenal saham yang tidak baik untuk trading. Ciri-ciri saham tersebut adalah saham yang tidak ada volumenya.

Saham yang tidak bervolume ini hanya berbentuk garis horizontal yang rata. Selama pengalaman investasi saham yang sudah saya lakukan, contoh saham yang tak bervolume adalah ELTY.

Saham seperti ini tidak cocok untuk trading karena tidak memiliki pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu.

Saham yang baik untuk trading adalah saham yang memiliki volume pergerakan harian. Contoh saham yang memiliki volume pergerakan harga adalah Astra. Meskipun suatu saham memiliki pergerakan harga, tapi belum tentu orang tersebut bisa melakukan trading.

Kita harus menyadari pentingnya berpikir selektif terhadap saham untuk trading. Bagaimana cara pilih saham untuk trading?

Penjelasan saya di bawah ini mengenai cara pilih saham tentunya berkaitan dengan pengalaman investasi saham saya.

Cara Pilih Saham untuk Trading dengan Menggunakan Screener Software

Salah satu screener software atau perangkat lunak penyaring saham yang mampu menyesuaikan segala kebutuhan Anda adalah Amibroker. Alat ini berguna cara pilih saham untuk trading karena membantu Anda dalam analisa teknikal saham.

Analisa teknikal saham merupakan suatu teknik untuk memprediksi tren harga saham dengan melihat pergerakan volume harga pada data pasar lampau.

Pada Amibroker, Anda akan memasukkan formula bahasa ke dalam penyaring. Jadi Anda bebas mencari saham sesuai kebutuhan dan keinginan Anda.

Gunakan Cara Manual agar Tahu Cara Pilih Saham untuk Trading

Cara manual tidak berarti Anda harus menelusuri sekitar 700 saham. Saat ini banyak informasi atau data yang sudah mengeliminasi saham-saham yang tidak cocok untuk trading.

Setelah mendapatkan nama-nama saham yang tersaring secara manual, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan kemampuan finansial Anda.

Selama pengalaman investasi saham, saya lebih fokus mengikuti sekitar 20-an saham pada indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah indeks pasar saham di Bursa Efek Indonesia yang disaring berdasarkan seleksi likuiditas tinggi saham.

Saya hanya perlu mencocokkan kondisinya, baik dengan teknik kualitatif maupun kuantitatif. Kuantitatif berarti membutuhkan jumlah data yang banyak. Misalnya, kita menggunakan metode bandarmology.

Pada metode bandarmology, kita akan mendapatkan analisa dengan data yang besar berdasarkan sudut pandang pergerakan volume perdagangan saham yang dilakukan broker (perwakilan kepemilikan saham kita).

Melalui bandarmology, kita bisa menemukan sesuatu yang harus dihindari dalam trading saham atau hanya membaca saham secara teknis. Bahkan, terdapat pesan tertentu untuk mengambil tindakan pada saham.

Misalnya, dalam sebuah tabel nama-nama saham terdapat keterangan avoid pada satu saham. Keterangan avoid ini muncul karena terjadi distribusi yang sangat besar, bisa karena salah input atau faktor lainnya.

Saat terjadi avoid pada suatu saham, saya tidak akan membaca secara indikator teknikal karena secara analisis kuantitatif masih terjadi distribusi besar.

Menurut saya, analisis teknikal lebih mudah dilakukan atau dibaca daripada analisis kuantitatif. Ketika membaca daftar nama-nama saham, kita pasti menemukan keterangan istilah avoid, no clue, sell on strength, dan buy on weakness.

Untuk saham-saham yang menunjukkan keterangan no clue, saya hanya melakukan analisis teknis (kualitatif).

Ketika nama-nama saham tersebut menunjukkan avoid, buy on weakness, dan sell on strength, saya akan mencocokkan dengan technical chart serta menyesuaikan  dengan support (harga beli) dan resistance (harga jual).

Saya akan memberikan contoh konkretnya. Suatu saham yang bernama ICBP menunjukkan sell on strength.

Istilah sell on strength berarti kita menjual saham pada harga yang tinggi secara bandarmology. Pertama, saya akan memperhatikan resistance atau harga jualnya.

Bagaimana saya mencocokkan secara teknis? Saya biasanya menggunakan metode swing trading. Konsep dasar swing trading adalah beli di harga rendah dan jual di harga tinggi.

Selain itu, kita juga bisa menggunakan technical rebound, yaitu kenaikan harga yang terjadi dalam jangka pendek. Technical rebound tidak selalu menunjukkan tren naik terus-menerus. Teknik ini justru menunjukkan pantulan harga dari harga awal menjadi turun hingga naik lagi.

Jadi Anda bisa memilih cara pilih saham untuk trading sesuai dengan beberapa penjelasan saya. Kalau Anda masih belum memahami cara pilih saham untuk trading karena banyaknya istilah-istilah asing, sebaiknya Anda menyaksikan video di bawah ini.

Anda juga bisa mempelajari berbagai hal tentang pengelolaan keuangan hanya dengan menonton kumpulan video tentang investasi saham, trading forex, investasi reksa dana, properti, dan lain sebagainya di kanal YouTube saya.

Jika informasi saya membantu, silakan bagikan video saya ke orang lain agar membawa manfaat luas.

Jangan lupa tekan tombol like pada semua video saya dan subscribe agar Anda tidak ketinggalan dengan video-video terbaru saya. Salam investasi untuk Indonesia!