Pada saat trading cryptocurrency, kita pasti ingin mencari keuntungan. Kita juga selalu berusaha menghindari kerugian di cryptocurrency.
Cryptocurrency adalah mata uang digital yang ditransaksikan secara virtual. Cryptocurrency muncul dari suatu keinginan mempertahankan nilai mata uang yang semakin menurun karena banyaknya peredaran uang yang diproduksi bank sentral.
Bisa dikatakan bahwa cryptocurrency dibuat untuk diversifikasi aset.
Prinsip utama trading cryptocurrency adalah membeli dengan harga murah dan menjual dengan harga mahal atau membeli dengan harga mahal dan menjualnya lebih mahal lagi.
Pada artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan strategi trading cryptocurrency dengan analisa Pivot Point yang terdiri dari 1 angka Pivot, 3 angka support, dan 3 angka resistance. Jika harga cryptocurrency menyentuh angka support 1 (S1), maka ini merupakan entry point atau titik beli pertama.
Setelah membeli cryptocurrency, kita dapat menjualnya dengan mahal ketika harga cryptocurrency mulai menyentuh angka resistance. Contohnya, Anda membeli cryptocurrency ketika berada di angka support 1 (S1) dan menjualnya ketika berada di angka resistance 2 (R2).
Jika masih bingung dengan penerapan analisis Pivot yang saya contohkan, sebaiknya Anda menyaksikan salah satu video di kanal YouTube saya yang menjelaskan strategi trading di cryptocurrency. Dalam video tersebut, saya menjelaskan cara menghitung Pivot, support, dan resistance sehingga Anda bisa memahami pembahasan saya di artikel ini.
Menghindari Kerugian di Cryptocurrency
Bagaimana jika terjadi hal yang tidak sesuai dengan rencana kita di cryptocurrency? Potensi kerugian saat trading cryptocurrency memang tidak bisa dipungkiri. Namun, bukan berarti kita tidak dapat menghindari kerugian di cryptocurrency.
Bisa saja Anda membeli cryptocurrency di angka support 1 (S1) dan setelah itu terjadi penurunan harga ke titik support 2 (S2) atau support 3 (S3) dan seterusnya. Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara menghindari kerugian di cryptocurrency.
Kali ini saya akan berbagi cara menghindari kerugian di cryptocurrency. Ada 2 pilihan yang bisa Anda lakukan, yaitu stop loss dan averaging down.
1. Melakukan Stop Loss untuk Menghindari Kerugian di Cryptocurrency
Anda membeli cryptocurrency di angka support 1 (S1). Setelah itu terjadi penurunan harga ke titik support 2 (S2) hingga menembus ke support 3 (S3), maka Anda harus melakukan stop loss.
Jadi, Anda menjual cryptocurrency untuk membatasi kerugian yang lebih parah. Stop loss dalam cryptocurrency berarti tindakan menjual aset untuk membatasi kerugian.
2. Menghindari Kerugian di Cryptocurrency dengan Averaging Down
Anda membeli cryptocurrency di angka support 1 (S1) dan setelah itu terjadi penurunan harga ke titik support 2 (S2), maka Anda harus membeli cryptocurrency lagi.
Begitu juga ketika harga cryptocurrency semakin turun ke titik support 3 (S3), maka Anda harus melakukan pembelian lagi. Kondisi inilah yang disebut averaging down.
Anda baru bisa menjual aset cryptocurrency yang sudah dibeli ketika harga berbalik arah naik atau disebut rebound.
Pada intinya, kita bisa memilih untuk melakukan stop loss atau averaging down demi menghindari kerugian di cryptocurrency.
Apakah Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang trading di cryptocurrency dan cara menghindari kerugiannya? Anda bisa menyaksikan pembahasan lebih jelasnya pada video saya di bawah ini.
Anda juga bisa mempelajari berbagai hal tentang pengelolaan keuangan hanya dengan menonton video-video saya tentang investasi saham, trading forex, investasi reksa dana, properti, dan lain sebagainya di kanal YouTube saya.
Jika artikel dan video saya bermanfaat bagi Anda, jangan ragu untuk membagikannya kepada orang lain.
Anda dapat mendukung upaya pengembangan konten edukasi finansial dari saya dengan menekan tombol like pada setiap video di YouTube channel saya.
Jangan lupa tekan tombol subscribe di YouTube channel saya supaya Anda mendapatkan notifikasi apabila terdapat video terbaru dari saya.
Semoga pesan saya bermanfaat bagi Anda. Salam investasi untuk Indonesia!