Istilah YOLO atau You Only Live Once pasti sudah tidak asing lagi di kalangan kawula muda milenial.
Dengan dalih hidup hanya sekali, banyak para generasi milenial yang tidak pernah sungkan merogoh kocek lebih dalam (kalau tidak mau dikatakan sangat dalam), demi menikmati segala kemewahan di masa mudanya.
Mulai dari menggelontorkan uang yang tidak sedikit demi
hobby yang kekinian,
hangout di tempat-tempat mewah, atau
travelling ke tempat-tempat yang hype, semua dilakukan dengan semangat oleh para darah muda.
Namun, semangat menikmati kemewahan masa kini tidak dibarengi dengan rencana-rencana hidup yang akan dilalui di masa depan (kecuali memang berencana untuk tidak hidup di masa depan ya……
#ups….
“Belanda masih jauh…” mungkin itu yang bisa jadi ungkapan para milenial yang merasa bahwa persiapan masa depan itu mudah dan justru memilih untuk menundanya, tanpa ada niatan untuk mempersiapkan rencana masa depan sedari dini.
Ok…mari kita sedikit berhitung…coba ikuti langkah sederhana berikut:
- Hitung total pengeluaran pokok bulananmu (anggap untuk kebutuhan makan, biaya listrik, pulsa, dan transport).
Untuk selanjutnya kita sebut pengeluaran pokok ini dengan singkatan PP.
- Hitung dengan metode future value:
PP * (1+0,07)^n
Contoh:
Rp3 juta * (1+0,07)^20 = Rp11,6 juta
Arti hitungan di atas, bagi kamu yang punya pengeluaran bulanan masa kini sebesar Rp3 juta,
dengan asumsi terjadi inflasi 7% setiap tahun,
maka 20 tahun lagi ketika kamu pensiun,
pengeluaran bulanan Rp3 juta/bulan masa kini akan setara dengan pengeluaran Rp11,6 juta/bulan ketika kamu pensiun.
Jika kamu berencana hidup 20 tahun lagi setelah masuk masa pensiun (alias hidup tanpa sumber pemasukan), dengan biaya hidup Rp11,6 juta/bulan, itu artinya kamu memerlukan uang sebesar:
Rp11,6 juta/bulan * 12 bulan * 20 tahun
= Rp2,8 miliar
Sebagai catatan, hitungan di atas masih sangat “kasar” dan belum ditambah beragam faktor ketidakpastian lainnya, seperti:
- hidup bersama pasangan dan anak (kecuali tidak berencana berkeluarga).
- inflasi yang bisa jadi lebih tinggi (bahkan setelah masuk masa pensiun, sehingga menyebabkan uang pensiun jadi “berkurang” secara nilai).
- Kebutuhan PP yang kemungkinan akan justru lebih tinggi di masa depan.
- Dan faktor-faktor eksternal lainnya yang belum diperhitungkan.
Hati-hati jangan sampai hidup YOLO mu sekarang akan membuatmu LOYO, lemah tak berdaya di masa depan, karena keuanganmu yang tidak teratur sedari muda.
Kalau kamu ingin persiapkan masa depanmu dengan lebih baik, maka mulai bijak-bijaklah mengelola uangmu sedari sekarang.
Mulailah juga menyisihkan tabungan masa depan sedari usia produktif.
Add Whatsapp Ryan Filbert di 0895 0708 0789