Orang dewasa dan anak kecil, sama-sama manusia.
Tapi meski sama-sama manusia, ada beda yang sangat signifikan antara keduanya.
Sebagai contoh:
- Perihal membersihkan diri
Kalau ditanya kenapa harus mandi, maka kemungkinan anak kecil akan menjawab, karena disuruh orang tuanya.
Lain halnya dengan orang dewasa yang akan mandi dan membersihkan diri tanpa disuruh, karena sadar akan pentingnya kebersihan.
- Perihal makan
Kalau ditanya kenapa harus makan dengan teratur, maka kemungkinan anak kecil juga tidak tahu jawabannya.
Lain halnya dengan orang dewasa yang punya kesadaran, bahwa makan teratur penting untuk menjaga tubuh tetap sehat.
- Perihal beraktivitas
Kalau disuruh memilih antara sekolah atau bermain, sudah barang tentu anak-anak lebih memilih bermain dan merasa bahwa sekolah itu tidak penting.
Sedangkan orang dewasa justru berpikir dan tahu pasti bahwa dirinya harus bekerja, karena punya tanggung jawab mencari nafkah untuk keberlangsungan hidup dirinya dan keluarga.
Anda tentu berpendapat bahwa kalau berpikir seperti anak kecil yang tidak pernah tahu dan tidak pernah mengerti apa-apa, akan menuntun pada bahaya.
Segala keputusan dan tindakan mereka semua dilakukan karena atas dasar diperintahkan, tanpa mengerti alasan dan pentingnya kenapa harus melakukan ini dan itu.
Percaya atau tidak, di pasar modal dan pasar berjangka banyak orang dewasa yang cara berpikir dan tingkah lakunya seperti anak-anak.
Maunya berharap dapat keuntungan dengan serba mudah dan cepat, tanpa pusing dan tanpa mau mengerti tentang analisis sebelum mengambil keputusan penting dalam bertransaksi di pasar modal dan pasar berjangka.
Berbeda dengan anak-anak kecil yang selalu diingatkan dan ditegur orang tuanya dengan segala maksud baik, orang-orang dewasa yang bertransaksi di pasar modal dan pasar berjangka dengan sikap kekanak-kanakan — yang berharap untung mudah karena rekomendasi saham atau penggunaan robot — justru umumnya berakhir dengan mengenaskan dan cerita-cerita menakutkan lainnya, mulai dari rugi besar sampai trauma, dan mulai melabeli pasar modal dan pasar berjangka dengan hal-hal negatif.
Dan perlu dicatat baik-baik, akhir yang mengenaskan ini, terkadang bukan disebabkan karena kesalahan rekomendasi atau robot.
Tapi murni karena ketidakmengertian, ketidakpahaman, dan tidak adanya kemampuan untuk menilai secara objektif hasil dari rekomendasi atau robot.
Kalau Anda mau belajar bersikap dewasa dan lebih bertanggung jawab ketika menggunakan uang hasil kerja keras untuk berinvestasi, maka hal ini akan memperbesar kemungkinan Anda berhasil bertransaksi di pasar modal dan pasar berjangka.
Awali sikap tanggung jawab Anda dengan cara membekali diri sendiri dengan pengetahuan.
Dengan pengetahuan yang ada, Anda bisa punya alasan kuat ketika mengambil keputusan, karena mengambil keputusan secara sadar dan didasarkan pada fakta-fakta pendukung hasil analisis Anda sendiri.
Selain itu, Anda jadi lebih mandiri dalam setiap pengambilan keputusan.