Anda mungkin banyak mendengar beragam nama strategi trading yang keren-keren di luar sana, mulai dari strategi bandar-bandaran, jurus copet-mencopet, jurus kibasan ekor naga, jurus sakti mandraguna pasti cuan, dan banyak strategi lainnya.
Namun pada umumnya ada 2 prinsip yang membentuk strategi trading…
Ya…hanya 2 prinsip aja…ga banyak-banyak…
Penasaran?
Check this out!
- Swing
Jika diartikan secara harfiah maka bisa diartikan sebagai “ayunan”.
Strategi ini memanfaatkan kondisi-kondisi di mana sesaat harga bergerak mengayun berlawanan arah dari pergerakan harga utamanya.
Sebagai contoh, dalam kondisi major uptrend di mana harga cenderung bergerak naik dari waktu ke waktu, momen saat harga sempat bergerak sedikit “mengayun” turun sebelum melanjutkan kenaikannya, bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan entry buy.
Demikian juga halnya dalam kondisi major downtrend di mana harga cenderung bergerak turun dari waktu ke waktu, momen saat harga sempat bergerak sedikit “mengayun” naik sebelum melanjutkan penurunannya, bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan entry sell.
- Trend Following
“Ride the wave” kurang lebih seperti itulah tag line para trader penganut strategi trend following.
Strategi ini memanfaatkan pergerakan harga yang sedang berlangsung.
Jika pergerakan harga sedang dalam kecenderungan naik, maka akan menjadi kesempatan entry buy.
Trader akan mempertahankan posisinya dan tetap berada di dalam trend hingga timbul tanda-tanda pergerakan kenaikan harganya mau usai.
Jika pergerakan harga sedang dalam kecenderungan turun, maka akan menjadi kesempatan entry sell.
Trader akan mempertahankan posisinya dan tetap berada di dalam trend hingga timbul tanda-tanda pergerakan penurunan harganya mau usai.
Demikian 2 prinsip yang membentuk strategi trading saham pada umumnya