Dalam dunia investasi, seringkali kita mendengar istilah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), baik melalui TV, berita bisnis di media cetak, dan lain sebagainya.
Mungkin Anda bertanya mengapa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sering dijadikan acuan pergerakan harga saham. Mari kita bahas lebih dalam mengenai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Definisi Indeks Harga Saham Gabungan
Bayangkan ada sebuah kelas yang di dalamnya terdapat 10 murid dan mereka sedang melaksanakan ujian matematika. Tentunya tidak semua murid mendapatkan nilai 100, tetapi nilai yang beragam.
Setelah nilai ujian mereka semua keluar, terdapat angka rata-rata dari nilai 10 orang tersebut. Misalnya, nilai rata-rata ujian matematika kelas tersebut 90 dan standar kelulusan adalah 75. Kita dapat mengatakan bahwa rata-rata murid di kelas tersebut pandai matematika.
Namun, apakah semua anak di kelas tersebut lulus? Belum tentu. Mungkin saja 1 murid mendapatkan nilai 20 dan 9 murid lainnya mendapatkan nilai 100 sehingga nilai rata-rata kelas tetap tinggi.
Nah, contoh di atas sebenarnya tidak berbeda jauh dengan kondisi di pasar saham. Nilai rata-rata ini disebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Nilai rata-rata pada contoh kelas dihitung dari 10 murid, sedangkan rata-rata IHSG dihitung dari seluruh perusahaan yang sahamnya bisa dijual-belikan. Total perusahaan yang sahamnya ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia sebanyak 700-an.
Jadi, IHSG adalah rata-rata saham secara gabungan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Jika terdapat saham perusahaan yang baru masuk ke Bursa Efek Indonesia, maka IHSG akan menghitung total keseluruhan jumlah yang saham terbaru menjadi satu nilai rata-rata.
Nilai IHSG yang Naik Belum Tentu Menunjukkan Semua Harga Saham Naik
Apabila IHSG hari ini naik, belum tentu harga seluruh saham naik, sama seperti contoh nilai matematika setiap murid di kelas. Bisa saja salah satu saham harganya turun, tapi kebanyakan saham harganya naik sehingga nilai IHSG tetap naik.
Bagaimana Cara Menghitung IHSG dari Total Saham yang Ada?
Menghitung Indeks Harga Saham Gabungan ternyata bukan dengan menjumlahkan semua harga saham dan dibagi 700. Jadi pembobotan rata-rata IHSG berbeda dengan kasus nilai rata-rata matematika dari 10 murid di kelas.
Cara menghitung Indeks Harga Saham Gabungan tidak melalui pembobotan normal semua harga saham. Misalnya, orang yang memiliki berat badan 50 kg beradu dengan orang yang mempunyai berat badan 90 kg.
Secara normal, orang dengan berat badan 90 kg kemungkinan besar menang sehingga orang tersebut dianggap lebih berpengaruh. Begitupun dengan IHSG, yaitu ada saham perusahaan yang lebih dihitung pada pembobotan rata-rata dan ada juga yang kurang diperhatikan.
Ada 2 cara pembobotan Indeks Harga Saham Gabungan dari total saham yang ada. Pertama, pembobotan yang dilihat dari kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar adalah total keseluruhan harga ketika seseorang ingin membeli atau memiliki suatu perusahaan secara penuh.
Misalnya, kapitalisasi pasar Bank Central Asia (BCA) sebesar 700 triliun rupiah dan terdapat perusahaan kecil lain yang kapitalisasi pasarnya hanya 100 miliar rupiah.
Kapitalisasi pasar dari 2 perusahaan tentu tidak seimbang. Oleh karena itu, BCA mengalami pembobotan yang lebih besar untuk menentukan IHSG.
Cara pembobotan kedua dihitung dari jumlah lembar saham yang beredar. Terdapat perusahaan besar, tapi lembar saham yang dijual ke pasar saham tidak banyak. Ada juga perusahaan yang kepemilikan lembar sahamnya banyak.
Perusahaan yang lembar sahamnya beredar lebih banyak di pasar otomatis mengalami pembobotan lebih besar untuk menghitung IHSG. Pembobotan IHSG ini disebut juga market share.
Itulah penjelasan mengenai Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG membantu Anda dalam mempertimbangkan saham yang tepat untuk investasi Anda.
Anda bisa menyaksikan video di kanal YouTube saya untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang Indeks Harga Saham Gabungan. Apabila Anda memiliki pertanyaan, silakan tanyakan di kolom komentar.
Apakah Anda semakin tertarik mempelajari Indeks Harga Saham Gabungan demi meraih kesuksesan dalam berinvestasi saham? Anda juga bisa menyaksikan video penjelasan di bawah ini yang membahas Indeks Harga Saham Gabungan secara rinci.
Apabila artikel dan video saya bermanfaat bagi Anda, jangan ragu untuk membagikannya kepada orang lain.
Anda dapat mempelajari investasi properti, saham, reksa dana, trading forex, cryptocurrency, dan lain-lainnya secara jelas dan lengkap hanya dengan menyaksikan semua video di kanal YouTube saya.
Mari kita tingkatkan kecerdasan finansial bangsa Indonesia. Anda dapat mendukung upaya pengembangan konten edukasi finansial dari saya dengan menekan tombol like pada setiap video di YouTube channel saya.
Jangan lupa tekan tombol subscribe di YouTube channel saya supaya Anda mendapatkan notifikasi apabila terdapat video terbaru dari saya.
Semoga semua pesan saya bermanfaat. Salam investasi untuk Indonesia!